- AZBABUN NUZUL
Di riwayatkan oleh ibn
abi hitam dari muqatil bin hibban, ia mengatakan bahwa suatu hari yaitu hari
jum’at , Rasulullah SAW berada di shuffah mengadakan pertemuan di tempat yang
sempit,dengan maksud menghormati pahlawan perang badar yang terjadi antara kaum
muhajirin dan anshar. Beberapa pahlawan perang badar ini terlambat datang,
diantaranya shabit dan qais, sehingga mereka berdiri diluar ruanggan. Meraka mengucapkan
salam “ Assalamu’alaikum ayyuhan nabi wabarokatu”, lalu nabi menjawabnya.
Mereka pun mengucapkan sama kepada orang-orang yang terlebih dahulu datang, dan
dijawab pula oleh mereka. Para pahlawan badar itu tetep berdiri, menungu tempat
yang disediakan bagi mereka tapi tidak ada yang memperdulikanya.melihat
kejadian tersebut rasulullah menjadi kecewa lalu menyuruh kedapa orang-orang
sekitarnya untuk birdiri. Diantar mereka ada yang berdiri tetapi rasa keenganan
nampak di wajah mereka. Maka orang-orang munafik memberikan reaksi dengan
maksud mencela nabi, sambil mengatakan “demai Allah, Muhammad tidak adil, ada
orang ayng datang lebih dahulu datng dengan maksud memproleh tempat duduk
didekatnya, tetapi disuruh berdiri untuk di berikan kepada orang yang datang
terlambat datang”. Lalu turunlah ayat ini.
Bagian
akhir ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat tinggi kedudukan orang
yang beriman dan orang yang diberi ilmu. Orang-orang yang beriman diangkat
kedudukannya oleh Allah dan Rasul-Nya, sedangkan orang-orang yang berilmu
diangkat kedudukannya karena mereka dapat memperbanyak manfaat kepada orang
lain. Ilmu disini tidak terbatas pada ilmu-.ilmu agama saja, tetapi termasuk di
dalamnya ilmu-ilmu keduniaan. Apapun ilmu yang dimiliki seseorang bila ilmu itu
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, ilmu itu tergolong salah satu dalam
tiga pusaka yang tidak akan punah meskipun pemiliknya telah meninggal dunia.
Tiga pusaka dimaksud adalah sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang
shaleh yang mendoakan kepada orang tuanya. Dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11 di atas, Allah
menganjurkan kepada kita agar senantiasa mau bekerja keras, baik dalam menuntut
ilmu maupun bekerja mencari nafkah. Hanya orang-orang yang rajin belajarlah
yang akan mendapatkan banyak ilmu. Dan hanya orang-orang yang berilmulah yang
memiliki semangat kerja untuk meraih kebahagiaan hidup.
- TAFSIR
Wahai orang-orang yang beriman apabila kalian
diperintah untuk berlapang-lapang guna di majelis untuk mempersilahkan saudara
kalian duduk bergabung maka hendaklah seorang muslim berlapang –lapang agar
saudaranya bisa duduk pula dalam majelis ,niscaya allah S.W.T akan meluaskan
rezeki dan pahala kalian .
Apabila
kalian diminta membuarkan diri dari majelis karena salah satu sebab maka
bubarlah,niscaya allah S.W.T meningikan kedudukan orang-orang yang beriman
diantara kalian menurut kadar iman mereka dan mengangkat kedudukan orang yang
berilmu pengetahuan bebrapa derajat dalam karunia dan pahala karena keutamaan
ilmu.
Ilmu pengetahuan datang setelah adab majelis
dipenuhi ,karena itulah orang-orang yang berilmu lebih paham daripada selain
mereka tentang adab dan akhlak.
Allah
S.W.T maha mengetahui segala sesuatu ,tidak ada yang samar baginya .tidak ada
perkara yang terlupakan dari-nya ,allah s.w.t akan membalas setiap orang
sesuai dengan perbuatannya.
ini tafsir dari siapa
BalasHapusTHANKS OM
BalasHapusشكرا جزيلا
BalasHapusجزاك الله أحسن الجزاء
Insya Allah bermanfaat. Jazakalloh khayr.
BalasHapusMasya Allah sangat bagus
BalasHapusMasya Allah sangat bagus
BalasHapusAlhamdulillah senang sekali membacanya
BalasHapus